Ternyata, tidak semua perempuan memiliki organ genital yang
sempurna, lho! Ada yang namanya Agenesis Vagina. Nah, apakah kamu atau mungkin
ada anggota keluargamu yang mengalami Vaginal Agenesis?
Yuk, simak informasi tentang Vaginal Agenesis ini! Di sini, kamu akan menemukan
apa itu Agenesis Vagina, penyebabnya, gejalanya, cara diagnosis, komplikasi
yang mungkin muncul, dan pengobatannya. Siap? Ayo kita mulai!
Apa itu Agenesis Vagina?
Agenesis Vagina adalah kelainan bawaan di mana seorang wanita tidak memiliki
vagina, leher rahim, rahim, saluran tuba, atau ovarium. Bayangkan kamu lahir
dan menemukan bahwa "hey, di sini tidak ada vagina!" Seru, ya?
Penderita Agenesis Vagina bisa saja memiliki organ genital tersebut, tapi
sayangnya, tidak dalam kondisi sempurna.
Ini adalah kelainan kongenital yang cukup langka, terjadi pada 1 dari 5000
kelahiran, dan sama sekali tidak peduli dengan ras. Jadi, saat kamu masih asyik
berputar di dalam rahim ibu, perkembangan organ genitalmu bisa jadi kurang
sempurna, dan voilà! Agenesis Vagina pun hadir.
Penyebab Agenesis Vagina
Nah, penyebab Agenesis Vagina ini masih jadi misteri, seperti jodoh yang selalu
saja tidak ketemu. Para ilmuwan menduga bahwa saat usia kandungan mencapai
minggu ke-20, saluran mullerian kamu tidak berkembang dengan baik. Akibatnya,
vagina atau rahimmu gagal terbentuk.
Tapi tenang, ini bukan karena kamu bandel waktu di dalam perut! Meski ada
kemungkinan terkait dengan beberapa kelainan kongenital lainnya, tidak ada
bukti kuat yang mengatakan bahwa Agenesis Vagina ini bisa diwariskan. Jadi,
kamu masih bisa berbangga diri!
Gejala Agenesis Vagina
Nah, ada beberapa gejala yang bisa kamu amati. Beberapa gejala muncul sejak
lahir, sedangkan yang lainnya baru terlihat saat remaja. Misalnya:
1. Tidak ada lubang vagina
Yup, jika kamu tidak memiliki vagina, ya jelas tidak akan ada lubang vagina.
Kejutan, kan?
2. Amenore primer
Kalau kamu sudah remaja dan belum juga mengalami haid, padahal teman-temanmu
sudah pada merayakan datangnya si "tamu bulanan", mungkin ini adalah
tanda-tanda Agenesis Vagina.
3. Nyeri haid parah
Kalau kamu punya masalah dengan nyeri haid yang parah, mungkin ada yang
tersumbat di sana. Kram rahim dan sakit perut bisa jadi teman perjalanan
bulananmu.
Kapan harus ke dokter?
Kalau kamu sudah berusia 15 tahun dan belum juga mengalami menstruasi, atau
kalau ada nyeri haid yang bikin kamu merasa seperti di neraka, sebaiknya segera
check-up ke dokter.
Diagnosis Agenesis Vagina
Dokter bisa melakukan diagnosis berdasarkan gejalamu. Jika kamu tidak memiliki
lubang vagina, dokter bisa langsung tahu. Tapi, jika kamu sudah remaja, mereka
mungkin perlu melakukan beberapa pemeriksaan lebih lanjut. Mulai dari
pemeriksaan ginjal hingga USG untuk melihat kondisi rahim dan ovarium.
Siap-siap saja!
Komplikasi Vaginal Agenesis
Komplikasi yang mungkin terjadi bervariasi. Jika ovarium dan rahimmu terganggu,
bisa jadi kamu tidak bisa hamil. Kabar buruk, ya?
Pengobatan Agenesis Vagina
Ada beberapa cara untuk menangani Agenesis Vagina. Misalnya:
1. Self-dilation
Dokter bisa merekomendasikan dilatasi tanpa operasi. Kamu hanya perlu menekan
dilator pada area tersebut selama 30 menit hingga 2 jam setiap hari. Mungkin
butuh waktu, tapi sabar ya!
2. Dilation melalui hubungan intim
Jika kamu sudah punya pasangan, hubungan seksual bisa juga jadi cara untuk
"membuka jalan".
3. Operasi
Kalau semua cara di atas tidak berhasil, mungkin saatnya untuk operasi.
Vaginoplasty adalah solusi untuk "mendapatkan kembali" vagina yang
hilang.
Jadi, ingat ya, meskipun Agenesis Vagina ini terdengar menyeramkan, banyak cara
untuk mengatasinya! Dan jangan lupa, selalu konsultasi ke dokter untuk solusi
yang tepat. Semoga informasi ini membantu dan jangan ragu untuk bertanya jika
ada yang ingin kamu ketahui lebih lanjut!
Tags
Informasi Kesehatan