Gangguan somatoform, atau seperti yang kita sebut
"gimana rasanya jadi pesakitan tanpa sebab," adalah kondisi
psikologis yang bikin kamu bisa merasakan satu atau seribu gejala aneh di
tubuh. Bayangkan saja, kamu bangun pagi dan merasa seperti habis berlari
maraton, padahal kamu cuma tidur di kasur! Nah, gangguan ini bisa bikin
aktivitas sehari-hari kamu terganggu, seperti saat kamu mau nongkrong dengan
teman tapi malah ngobrolin sakitnya yang entah dari mana itu. Yuk, kita gali
lebih dalam tentang gangguan somatoform ini, dari penyebab, jenis-jenisnya,
sampai cara mengobatinya!
Apa Itu Gangguan Somatoform?
Jadi, gangguan somatoform ini adalah sekumpulan kondisi psikologis yang bikin
kamu merasakan gejala fisik—misalnya sakit atau lelah—yang kadang bikin kamu
bingung, "Ini sakit beneran atau cuma drama?" Gejala-gejala ini bisa
bikin hidupmu jadi ribet, sampai-sampai kamu menghabiskan waktu memikirkan atau
beraksi terhadap gejala yang mungkin cuma ada di kepala.
Kondisi ini bisa merusak hubungan kamu dengan orang-orang terdekat, mulai dari
keluarga sampai teman-teman. Bayangkan, saat teman ngajak hangout, kamu malah
khawatir bisa pingsan di tengah jalan karena "sakit" yang tiba-tiba
muncul.
Penyebab Gangguan Somatoform
Nah, penyebab gangguan somatoform ini masih misterius, kayak film thriller yang
bikin penasaran. Tapi, beberapa faktor bisa jadi pemicunya:
1. Genetika dan biologis, mungkin kamu keturunan dari keluarga
"hipersensitif" terhadap rasa sakit.
2. Pengaruh keluarga, bisa jadi faktor genetik atau lingkungan, atau mungkin
campuran keduanya—ini kayak resep rahasia.
3. Kepribadian negatif yang bikin kamu lebih fokus ke gejala fisik ketimbang
masalah emosional.
4. Masalah emosi yang bikin kamu lebih memperhatikan gejala fisik.
5. Perilaku yang dipelajari; misalnya, kamu berpura-pura sakit biar bisa skip
tugas.
Jenis Gangguan Somatoform
Ada beberapa jenis gangguan somatoform yang bisa bikin kamu jadi pesakitan,
antara lain:
- Gangguan somatisasi: Ini adalah yang paling umum, biasanya muncul sebelum
usia 30 dan bikin kamu merasakan berbagai gejala dari sakit perut sampai
masalah seksual.
- Undifferentiated somatoform disorder: Gejala aneh yang muncul tanpa
penjelasan selama minimal 6 bulan.
- Gangguan konversi: Gejala neurologis yang bikin kamu merasa seperti robot
yang rusak.
- Gangguan nyeri: Nyeri adalah raja dalam gangguan ini, dan kamu bisa jadi
sangat sensitif terhadapnya.
- Hipokondriasis: Kamu khawatir banget punya penyakit serius hanya karena badan
terasa aneh.
- Body dysmorphic disorder: Kamu terlalu fokus pada "cacat" fisik
yang mungkin hanya ada di benakmu.
- Gangguan gejala somatik tidak spesifik lainnya: Ini adalah kategori campur
aduk yang mencakup berbagai gejala, tapi tidak memenuhi syarat untuk gangguan
somatoform.
Gejala Gangguan Somatoform
Gejala yang muncul bisa sangat bervariasi, dari yang ringan sampai yang bikin
kamu pengen teriak. Paling umum adalah nyeri, dan biasanya kamu juga akan
berpikir, "Apakah ini tanda akhir dunia?"
Beberapa pikiran dan perilaku yang bisa kamu alami adalah:
- Khawatir terus-menerus tentang kesehatan.
- Menganggap sensasi fisik yang biasa sebagai tanda bahaya.
- Kunjungan ke dokter yang malah bikin kamu semakin khawatir.
Diagnosis Gangguan Somatoform
Kalau kamu merasa ada yang aneh, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan
fisik dan beberapa tes lainnya. Si dokter juga bisa nanya-nanya soal gejala dan
sejarah kesehatan keluarga kamu. Jangan kaget kalau semua pertanyaan itu bikin
kamu merasa seperti dalam sesi wawancara kerja!
Pengobatan Gangguan Somatoform
Tujuannya tentu saja untuk membantu kamu kembali beraktivitas normal. Ada dua
jenis pengobatan yang mungkin dilakukan:
1. Psikoterapi: Terutama terapi perilaku kognitif yang bisa membantu kamu
memahami dan mengatasi gejala. Ini bisa mengurangi kekhawatiran dan
meningkatkan fungsi sehari-hari.
2. Obat-obatan: Dokter bisa meresepkan obat antidepresan untuk membantu
mengurangi gejala depresi dan sakit. Ingat, obat mungkin butuh waktu untuk
menunjukkan hasil, jadi sabar ya!
Jadi, itu dia sekilas tentang gangguan somatoform. Jangan khawatir, kamu tidak
sendirian—banyak orang lain juga merasakannya. Nah, siap untuk menghadapi dunia
lagi?
Tags
Informasi Kesehatan